Blogroll

Kamis, 25 Juli 2013

SEJARAH KEMENANGAN-KEMENANGAN DI BULAN RAMADHAN

Ramadhan merupakan bulan penuh KEMENANGAN dan keberkahan bagi umat Islam. Kejayaan Islam tidak dapat dilepaskan dari Bulan Ramadhan. Kemenagan yang terbentang dari peristiwa Perang Badar Al-Kubra hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia itu terjadi di bulan penuh berkah ini. Begitu banyak kemenangan2 di Bulan Suci Ramdhan ini, dan saya hanya mampu sedikit menuliskan di sini sekedar utuk berbagi. 


Nabi Muhammad menerima wahyu untuk pertama kalinya pada bulan Ramadhan, sebelum hijrah (610 M). Nabi Muhammad menerimanya ketika sedang bersendiri di Gua Hira, Jabal Nur saat berumur 40 tahun. “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang benar dan yang batil) ...” (Al-Baqarah 185)

SEJARAH MENCATAT
17 Ramadahan tahun ke 2 Hijriah terjadi Perang Badar Al-Kubra. Perang ini terjadi di gurun pasir yang melibatkan 314 muslimin melawan 1.000-an orang kafir dari Mekkah. Peperangan ini adalah salah satu sejarah penting dalam Islam, karena sejak itulah umat Islam memulai era peperangan secara fisik, yang tentunya membutuhkan kemampuan yang lebih berat. Kalau mentalitas mereka seperti umat Islam zaman sekarang yang hobi tidur siang di bulan Ramadhan, tentunya sulit memenangkan peperangan.
21 Ramadhan 8 Hijriah; Futuh Makkah (Penaklukan Makkah). Rasulullah saw. keluar dari Madinah tanggal 10 Ramadhan bersama 10.000 pasukan kaum muslimin dan dalam keadaan berpuasa. Jumlah ini memang jauh lebih besar ketimbang saat Perang Badar. Rasulullah saw. dan pasukannya berbuka di suatu tempat yang disebut Mukadid (antara daerah Asfan dan Amjad). Setelah penaklukan Makkah secara damai, Rasulullah saw. tinggal di kota itu selama 15 malam dengan melakukan shalat qashar. Penaklukan dan penguasaan ini tidak disertai dengan pembantaian atau bentuk balas dendam lainnya. Padahal, dulu ketika Rasulullah dan kaum muslimin hijrah karena tak tahan dengan siksaan serta perlakukan keji dan kejam lainnya dari pihak kafir Quraisy, rasanya cukup pantas bila itu dilakukan menurut kaca mata hawa nafsu. Namun ternyata Rasulullah dan pasukannya tidak berbuat demikian. Justru inilah penaklukan yang benar-benar penuh damai.
Ramadhan 9 Hijriah, peristiwa perang Tabuk terjadi di bulan Ramadhan. Perang Tabuk terjadi saat musim paceklik, tapi di sisi lain buah-buahan sudah mulai masak, sehingga sebagian kaum muslimin harus menghadapi tarikan duniawi yang sangat berat. Rasulullah memobilisasi sendiri perang. Kaum muslimin berlomba lomba menafkahkan hartanya. Kedatangan pasukan Islam di Tabuk temyata memunculkan ketakutan luar biasa di kalangan pasukan Romawi. Mereka lari berpencar dan tidak berani melakukan serangan terhadap kaum muslimin. Dalam pidatonya, bahkan Rasulullah saw. memberikan semacam amnesti massal untuk mantan musuh-musuh kaum muslimin. Menurut Ibnu Ishaq, penaklukan kota Makkah terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah mengutus Khalid bin al-Walid untuk menghancurkan berhala? Uzza, Amru bin Ash merobohkan Suwa, dan giliran Sa`ad bin al-Arsyhali untuk menumbangkan Manath. Setelah itu, digantikan dengan kalimat tauhid yang berkumandang di angkasa Makkah al-Mukarramah. Makkah pun masuk dalam pangkuan Islam. Fantastis bukan?
Ramadhan tahun ke 10 Hijriah, Ali bin Abi Tholib r.a diutus Oleh Rasulullah ke Yaman dengan membawa surat dari beliau dan berhasil mengislamkan suku Hamadzan suku yang sangat berpengaruh di sana. Dengan tanpa suku Hamdzan menerima dan masuk Islam pada saat itu juga dan mereka shalat berjamaah bersama Ali bin Abi Thalib ra.
Ramadhan tahun 15 Hijriah, terjadi perang besar yang menetukan pasukan muslim dan pasukan Persia di Qaddisyah Di bawah pimpinan Saad bin Abi Waqqash, pasukan muslimin berhadapan dengan pasukan Persia. Pertempuran terjadi dengan sengit selama tiga hari dan berakhir dengan Kemenangan kaum muslimin. Dalam pertempuran itu, Rustum, komandan pasukan Persia mati terbunuh.
Ramadhan 38 Hiriah /658 M Ketika Ali bin Abu Thalib menjadi khalifah, kaum Khawarij mengumumkan penolakan baiatnya. Pasukan Ali dan kaum Khawarij bertemu di kota Nahrawan dan terjadilah pertempuran sengit, yang berhasil dimenangkan pihak Ali dan berakhirlah kegiatan kaum Khawarij setelah pemimpinnya, Abdullah Rasy terbunuh.
Ramadahan 53 Hijriah, Rodes jatuh dan menyerah pada Kaum Muslim
Ramadhan 92 Hijriah, Panglima Thariq bin Ziyad bersama armada tempurnya yang berjumlah 7000 pasukan, menyeberangi selat Giblartar (Jabal Thariq) demi melakukan penaklukan di Andalusia (Spanyol). Setelah armada tempur lautnya merapat di pantai, beliau berdiri di atas bukit karang dan berpidato. Dalam pidatonya yang berapi-api itu, beliau memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah membawa seluruh awak pasukannya dari Afrika pada 711 M, kecuali beberapa pasukan kecil yang diminta pulang untuk meminta bantuan kepada Khalifah.
Pidato Panglima Thariq bin Ziyad itu membuat pasukannya keheranan. Namun beliau mengatakan, Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya dua pilihan, menaklukkan negeri ini dan menetap di sini serta mengembangkan Islam, atau kita semua mati (syahid). Tak ayal lagi, hal itu membuat pasukannya bangkit dan segera menyusun kekuatan untuk menggempur pasukan Spanyol yang terkenal kuat. Ar-Roya (bendera Islam; ditulisi lafadz syahadat berwarna putih di atas kain hitam) berkibar-kibar menyertai pertempuran itu. Atas pertolongan Allah Swt. pasukan Raja Rhoderick yang berkekuatan 100.000 pasukan tumbang di tangan pasukan kaum muslimin yang hanya berjumlah 7000 pasukan ditambah 5000 pasukan susulan. Allahu Akbar!
Ramadahan 114 Hijriah, menghantarkan kaum muslimin sampai ke ujung Perancis. Pertempuran ini terkenal dengan sebutan ma'rakah balath asy syuhada' (perang bumi suhada'). 
Ramadhan 129 Hijriah. Keberhasilan dan kemenangan dakwah Bani Abbas di Khurasan di bawah kepemimpinan Abu Muslim al-Khurasany.
6 Ramadahan 223 Hiriyah, Khalifah Harun al Rasyid melakukan pembebasan Amuriyah (Fath Amuriyah).
Ramadhan 584 Hiriah, Shalahuddin al-Ayubi memperoleh kemenangan besar-besaran atas pasukan Salib Eropa. Tentara Islam menguasai daerah-daerah yang sebelumnya diduduki orang-orang Kristen. Setelah sebelumnya memporak-porandakan kekuatan pasukan Salib di bawah komando Raja Richard III dari Inggris. Raja Richard ini terkenal ganas dan buas, itu sebabnya ia sering dijuluki Richard The Lion Heart (Richard yang berhati Singa). Namun, nyatanya ia bertekuk lutut di hadapan Shalahuddin al-Ayubi yang gagah. Kemenangan itu mengakhiri cengkeraman kekuasaan pasukan Salib atas bumi Palestina. Sejak saat itu, Palestina kembali ke pangkuan Islam.
25 Ramadhan tahun 657 Hijriyah. `Ain Jaluth adalah sebuah lokasi antara Bisan dan Nablus, yang dirampas oleh pasukan Tatar (Mongolia). Perang ini berakhir pada kemenangan gemilang kaum muslimin. beberapa pahlawan yang terkenal dalam peristiwa ini adalah Muzaffar Saifuddin Quthz, Syaikh Izzuddin bin Abdus Salam dan Sultan mahmud.
Ramadhan 874 H. Sultan Muhammad Al Fatih memimpin pertempuran penaklukkan benteng Konstantinopel. Setelah 52 hari belum berhasil menaklukkan benteng Konstantinopel sepanjang 33 km, Sultan Muhammad Al Fatih memerintah pasukan yang ada di selat Bosphorus menaikkan 37 perahu perangnya melintasi bukit sepanjang 5 km guna menghindari rantai raksasa yang dipasang melintang oleh pasukan raja Constantine untuk menghalangi kapal perang lawan melintasi selat Bosphorus. Tepat saat memasuki waktu sholat Subuh seluruh kapal perang tersebut berhasil melintasi bukit tersebut. Usai sholat Subuh, pasukan kapal perang inipun menggempur benteng Konstantinopel dari arah belakang. Dengan ijin Allah SWT, bersamaan dengan itu pasukan darat yang dipimpin langsung oleh Sultan Muhammad Al Fatih mampu menerobos gerbang utama benteng Konstantinopel dan diikuti oleh pasukan darat lain yang menggempur benteng Konstantinopel tersebut dari sisi kanan gerbang utama.Tepat pada hari ke 53 takluklah benteng Konstantinopel dan kemudian gereja Haia Sofia diubah menjadi masjid dengan Muhammad Al Fatih, Sang Panglima menjadi imam sholat karena yang paling dawam sholat berjamaahnya & paling dawam shoum sunnahnya.
17 Ramadan 1375 Hijriah, yang bertepatan dengan 17 Agustus 1945 Masehi, atau 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya yang dibacakan oleh Ir. Soekarno   yang didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta di Jln. Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.
Ramadhan 1394 Hijriah, Terjadi perang besar kedua antara negara-negara Arab dan Israel setelah Perang 1967. Perang itu disebut juga Perang Oktober karena terjadi bulan Oktober 1973. Disebut pula Perang Yom Kippur karena peperangan itu terjadi pada saat hari raya umat Yahudi, Yom Kippur. Kadang disebut juga “Perang Badar Baru” karena terjadi pada bulan Ramadhan, sama seperti Perang Badar masa Nabi Saw, apalagi pasukan Arab menggunakan sandi “Badr”. Walau kemenangan akhir di tangan Israel, dunia Arab merasa kalau nama baiknya telah dipertahankan oleh sukses militer Mesir dalam peperangan tersebut yang oleh banyak kalangan dipercaya telah diselamatkan oleh Amerika Serikat. Pengamat dunia Islam kenamaan, John L. Esposito, mencatat, kunci keberhasilan pasukan Mesir antara lain digelorakannya semangat jihad, yakni “digunakannya lambang-lambang dan retorika Islam” oleh (Presiden Mesir) Anwar Sadat dalam memobilisasi dan memacu semangat pasukan Mesir. Usai perang, Israel menyadari kekuatan Mesir, sehingga mau berdamai dan menyerahkan kembali seluruh kawasan Sinai yang direbut ke pangkuan Mesir (Camp David Accord 1978).
Ramadhan 1422 Hijriah, negara Islam Afghanistan dibawah pimpinan Mulla Mohammad Omar penuh diisi dengan dentuman dan hujan lebat misil-misil dan bom-bom termasuk beberapa bom terbesarnya, daisy cutter, buatan Amerika.
Daisy cutter, nama yang diberikan kepada bom yang beratnya 7,5 ton yang dijatuhkan dengan payung terjun dari B-52 dan meledak beberapa meter di atas tanah yang ledakannya begitu hebat dengan menghancurkan dan membakar apa saja yang ada dipermukaan tanah seluas beberapa ratus meter. Daisy cutter ini adalah salah satu dari ratusan bom yang jatuhkan kepada mereka yang berada di sekitar Tora Bora, Afghanistan bagian timur, Selasa, 11 Desember 2001. Daerah yang menurut Bush dan kelompok aliansi utara diperkirakan tempat Osama Bin Laden dengan Al Qaedanya berada dan mempertahankan diri.
22 Ramadhan 1427 Hijriah, (15 oktober 2006) bertepatan dengan, Majelis Syuro Mujahidin Irak bersama dengan kelompok yang beraliansi dengan mereka ditambah dengan Harokah Fursan Ul-Tauhid dan Jundu Millah Ibrohim serta berbagai kabilah dan suku di Irak memproklamirkan berdirinya daulah islamiyah Iraq, dengan wilayah meliputi Baghdad, Al-Anbar, Diyala, Kirkuk, Sholahuddien, Ninawah, Babil dan Al-Wassat. Dan di Ba’iat Asy-Syaikh Al-Mujahid Abu ‘Umar Abdulloh Ar-Rosyidi Al- Husaini Al-Quroisyi Al-Baghdadi sebagai Amirul Mukminin daulah islamiyah Iraq.
udul “Blackhawk Down’) ini telah berhasil menyerang markas kepolisian yang diback-up tentara penjajah.

Ramadhan 1428 Hijriah, para Mujahidin Somalia yang pernah membuat malu tentara AS (difilmkan oleh Hollywood dengan jzajah Ethiopia di Mogadishu. Dalam serangan ini dilaporkan, banyak dari tentara Ethiopia tewas. Serangan ini dilanjutkan dengan operasi malam hari, pada 16 Ramadan 1428H, di mana sejumlah Mujahidinh Somalia dari Youth Islamic Movement menyerang sebuah kendaraan militer dekat Arafat Hospital di Al-Masani Street di Mogadishu. Banyak tentara kafir Ethiopia mati. Dalam serangan malam hari tersebut, para Mujahidin Somalia mendapatkan banyak ghanimah berupa amunisi berikut senjata api dari berbagai jenis.
Semoga bermanfaat. diambil dari berbagai sumber. 
Read More : SEJARAH KEMENANGAN-KEMENANGAN DI BULAN RAMADHAN

Kamis, 11 Juli 2013

MANFAAT WUDHU BAGI KESEHATAN JASMANI & ROHANI

Di dalam ajaran Islam sebenarnya banyak hal ibadah yang terlihat sederhana dan mudah dilakukan ternyata memiliki manfaat yang luar biasa, salah satunya adalah wudhu.

Pernahkah kita memikirkan mengapa Allah memerintahkan kita khususnya umat Islam untuk berwudhu sebelum mendirikan sholat lima waktu? Mengapa Rasul dan sahabatnya selalu berusaha untuk menjaga wudhunya?
    Wudhu dan Kesehatan Jasmani
    Wudhu ternyata memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan. Hal inilah yang dibuktikan oleh Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan neurolog asal Austria yang menyatakan bahwa wudhu mampu merangsang pusat saraf dalam tubuh manusia. Hal ini disebabkan karena keselarasan air wudhu
    dan titik-titik saraf sehingga kondisi tubuh akan senantiasa sehat.

    Ulama fiqih juga menjelaskan bahwa wudhu juga merupakan upaya untuk memelihara kebersihan. Daerah yang dibasuh dengan air wudhu seperti tangan, daerah muka, dan kaki merupakan bagian yang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Oleh karena itu, daerah tersebut harus dibasuh untuk menghindari penyakit kulit yang umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan seperti sela-sela jari tangan, kaki, dan belakang telinga.

    Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa munculnya penyakit kulit disebabkan oleh rendahnya kebersihan kulit. Untuk itulah orang yang memiliki aktivitas padat terutama di luar ruangan disarankan untuk selalu membasuh dan mencuci anggota badannya yang terbuka seperti kepala, muka, telinga, tangan dan kaki.

    Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Salim terungkap bahwa wudhu dengan cara yang baik dan benar akan mencegah seseorang dari berbagai penyakit. Muhammad Salim juga menganalisis masalah kesehatan hidung dari orang-orang yang tidak berwudhu dengan orang yang berwudhu secara teratur selama lima kali dalam sehari untuk mendirikan shalat. Salim mengambil zat dalam hidung pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya.
    Berdasarkan analisisnya, lubang hidung orang-orang yang tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan debu pada bagian dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap. Sedangkan orang-orang yang teratur dalam berwudhu, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu.

    Mokhtar Salem dalam bukunya “Prayers a Sport for the Body and Soul” menjelaskan bahwa wudhu dapat mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Apabila dibersihkan dengan air (terutama saat berwudhu), maka bahan kimi tersebut akan larut bersama air. Selain itu, wudhu juga dapat membuat seseorang menjadi
    tampak lebih muda.

    Sejarah hidup Rasulullah seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Husein Haykal dalam bukunya “Hayatu Muhammad”, Rasullah sepanjang hidupnya tidak pernah menderita sakit kecuali saat sakaratul maut hingga wafatnya.

    Wudhu dengan cara yang benar dapat mencegah berbagai penyakit dan inilah salah satu alasan mengapa Rasulullah senantiasa menyarankan para keluarga dan sahabatnya untuk menjaga wudhu.

    Wudhu dan Kesehatan Rohani

    Rasulullah bersabda: “Mereka (umatku) nanti akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi dan kedua tangan dan kaki, karena bekas wudhu mereka.” (HR. Muslim no. 249).

    Wudhu mencapai aspek kejiwaan dan hikmah yang tertinggi dari aktivitas membasuh sejumlah anggota wudhu. Dengan membasuh muka, berharap wajah terlindungi dari dosa yang dilakukan mata.
    Ketika membasuh tangan, berharap tangan terjaga dari dosa yang belum dilakukan dan dibersihkan dari kekhilafan yang dilakukan di masa lalu. Saat mengusap kepala, berharap agar pikiran mereka terlindungi dari pikiran-pikiran yang tidak syar’i. Ketika membasuh telinga, semoga hal itu dapat menghapuskan dosa yang dilakukan oleh telinga. Dan ketika membasuh kaki, berdoa agar Allah senantiasa membimbing agar tetap berada di jalan yang lurus (Islam).

Nah, sampai disini dulu tentang Manfaat wudhu bagi kesehatan Jasmani dan Rohani. Semoga kita tetap istiqomah untuk menjaga wudhu sepanjang hari serta memelihara kesucian hati, jiwa, lisan, dan seluruh tubuh.
Amin ya Allah.
Semoga bermanfaat smile
Thanks
Read More : MANFAAT WUDHU BAGI KESEHATAN JASMANI & ROHANI

Selasa, 09 Juli 2013

7 FAKTA TENTANG PUASA YANG MENYEHATKAN

Konon efek luar biasa dari segepok uang yang diberikan kepada si sakit mampu membuatnya segar bugar dan sehat kembali. Ilustrasi di atas sekedar mengisyaratkan betapa manfaat uang yang sangat besar sanggup meredakan kepayahan yang dialami seorang pesakitan. Begitu juga dengan puasa yang secara harfiah berarti letih menahan lapar dan dahaga. Andai mengerti betul akan manfaat puasa, niscaya puasa dapat dijalani dengan segar dan bugar. Tulisan ini mencoba menguak hikmah ditinjau dari ilmu kesehatan.
Setidaknya ada 7 fakta menyehatkan tentang puasa :

Pertama, menjaga kesehatan pencernaan. Saat puasa, organ pencernaan mengistirahatkan diri. Fakta menunjukkan bahwa lama makanan tinggal di usus adalah 14 jam. Selama setahun, organ ini bekerja nyaris tanpa henti, karena jeda waktu antara makan kita tidak selama itu. Padahal peremajaan bagi organ ini tak kalah penting. Tak heran kemudian, akibatnya banyak penyakit menyertai. Nah, berapa lama puasa kita? Lebih kurang 14 jam bukan?
Kedua, perbaikan tubuh dan otak. Kedua hal tersebut terjadi saat tubuh beristirahat, terutama saat tahap “deep sleep” atau tidur yang berkualitas. Hasil penelitian oleh Dr. Ebrahim Kazim, seorang dokter, peneliti serta direktur dari Trinidad Islamic Academy, dengan menggunakan EEG (perekam gelombang otak) menunjukkan bahwa puasa membuat tidur lebih berkualitas. “Deep sleep” mudah tercapai. Efeknya pada perbaikan tubuh dan otak, termasuk molekul memori lebih maksimal.
Ketiga, menyehatkan jantung. Selama berpuasa, magnesium (salah satu mineral penting bagi tubuh) meningkat. Magnesium ini memiliki efek “cardio-protective” (pelindung jantung). Dengan demikian, dengan berpuasa, jantung kita lebih awet. Selain itu, magnesium memiliki sifat anti penjendalan darah. Seseorang bisa terserang stroke karena adanya jendalan darah yang tersangkut di pembuluh darah kecil, sehingga menghambat aliran darah. Daerah yang tidah teraliri darah tersebut akan terganggu fungsinya, berwujud kelumpuhan atau kematian jaringan. Proses yang sama dapat terjadi pada serangan jantung koroner karena jendalan itu masuk ke pembuluh koroner yang fungsinya memberi nutrisi bagi jantung. Oleh karena itu berpuasa dapat mencegah stroke dan jantung koroner.
Keempat, menurunkan berat badan. Puasa - bahkan, di kalangan non muslim sekalipun - populer sebagai penurun berat badan. Dr. Madarina Julia, Sp.A, MPH menjelaskan, ” Ketika puasa, kita menahan lapar. Ketika lapar itulah terjadi penurunan kadar gula darah dan pelepasan growth hormon (hormon pertumbuhan). Saat terjadi pelepasan growth hormon, lemak viseral yang posisinya biasanya di perut akan terbakar sehingga perut menjadi langsing. Jadi, berpuasa memiliki dua efek, yakni : pertama, mengurangi makan sehingga berat badan turun; kedua, efek dari lapar membuat gula darah menjadi rendah dan hormon pertumbuhan keluar, sehingga akan membakar lemak viseral dan memperbaiki kualitas pembuluh darah.”
Kelima, memelihara kesehatan jiwa. Ada zat lain yang juga diproduksi selama kita berpuasa. Zat ini pelengkap luar biasa. Lewat ketenangan yang didapat dari puasa, dipadu dengan ibadah sholat, zikir, doa dan sebagainya, muncullah enkefalin dan endorfin. Keduanya merupakan opiat alami. Semacam morfin, bedanya enkefalin dan endorfin ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol. Jika morfin bisa memberi efek rasa senang, namun mengakibatkan ketagihan disertai segala efek negatifnya, enkefalin dan endorfin tidak. Kedua zat ini mampu memberi rasa bahagia, lega, tenang, rileks, namun secara alami.
Keenam, meredakan rasa sakit. Hal ini terjadi karena sifat alami dari endorfin dan enkefalin yang lain yaitu pereda rasa sakit alami (natural painkillers). Jika atlet cedera saat bertanding, atau tentara terluka selama pertempuran. Mereka tidak akan merasakan sakit yang sangat, sampai situasi penuh stressor tersebut berakhir. Semua itu terjadi karena otak memproduksi endorfin dan enkefalin dalam kadar tinggi untuk meredakan rasa sakit tersebut.
Ketujuh, terhindar dari ” jet lag”. Puasa dapat melatih seseorang menyesuaikan diri dengan perbedaan waktu. Kita mengenal istilah “Jet lag” yaitu suatu sindrom berupa rasa tidak nyaman pada pencernaan, pikiran, kelelahan disertai gangguan tidur, akibat bepergian melintasi zona waktu yang berbeda. Rasa ini juga tidak berbeda jauh dengan para pekerja dengan sistem shift, saat jam biologisnya terganggu. Inti dari gangguan tersebut adalah desinkronisasi, kekacauan yang dialami jam biologis karena perbedaan irama sirkadian yang terjadi saat melintasi zona waktu yang berbeda atau bekerja dengan sistem shift(terutama shift malam hari).
Dr. Ebrahim Kazim menyatakan, “Bagi orang yang berpuasa, kedua gangguan tersebut tidak terlalu terasa karena efek puasa yang ditimbulkannya, berupa adaptasi hormon yang cepat, menjadikan irama sirkadiannya telah terbiasa untuk menyesuaikan lingkungan dengan waktu adaptasi minimal.
Semoga ulasan di atas menjadi penggugah untuk mendekatkan diri (lagi) kepada Allah SWT. Utamanya pada bulan penuh berkah ini dimana seluruh amalan dilipatgandakan pahalanya, pintu-pintu surga dibuka lebar-lebar, pintu-pintu neraka ditutup rapat-rapat serta para iblis dibelenggu. Amin.
Read More : 7 FAKTA TENTANG PUASA YANG MENYEHATKAN

FADHILAH-FADHILAH SHOLAT TARAWIH

AHLAN WASAHLAN WAMARHABAN YA RAMADHAN Memasuki Bulan Suci ini tentunya kita tidak asing lagi dengan Tarawih yang biasa dilakukan atau dilaksanakan pada malam hari yakni setelah Sholat Isya' yang tentunya kita ketahui bahwa Sholat Tarawih ini dilakukan dengan cara Berjamaah.

Selama bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk melakukannya sebagai tambahan amal kita dalam bulan Ramadhan. Dari 30 malam kita tarawih pahala setiap malamnya Dari hari pertama hingga terakhir itu tidak sama alias berbeda.

Mari kita perhatikan apa saja Pahala Sholat Tarawih dari Malam Pertama Hingga Malam Terakhir Bulan Ramadhan. Berikut Pahala Sholat Tarawih dari Malam Pertama Hingga Malam Terakhir Bulan Ramadhan. Bersumber dari Kitab DURROTUN NASIHIN, Sebuah kitab yang disusun oleh Syekh Ustman Bin Hasan Bin Ahmad Asykir Alkhaubawiyiyi. Seorang Ulama yang hidup pada tahun 13 Hijriah,  dan tentunya ada banyak penjelasan dalan Kitab ini, diantaranya tentang keutamaan bulan Ramadhan, keutamaan puasa, tentang ketenangan hati dengan musyahadah kekuasaan Allah SWT. keutamaan memberikan sedekah, ilmu  tauhid,  keutamaan berbakti kepada orang tua, dan banyak lagi pembahasan2 dalam kitab tersbut. berikut adalah salah satu pembahasan dari kitab Durrotun Nasihin tentang Fadhilah Sholat tarawih.

Seperti yang diriwayatkan oleh Sayidina Ali bin Abi Thalib R.A bahwa Rasulullah SAW. Ditanya tentang fadilah (keutamaan) SHOLAT TARWEH Bulan Suci RAMADHAN Kemudian Rasulullah bersabda:

1. Barang Siapa yang melaksanakan shalat Tarawih pada malam pertama ( 1 Ramadhan ), Allah akan mengampuni dosanya seperti bayi baru dilahirkan ibunya.
2. Barang siapa yang melaksanakan sholat tarawih pada malam ke 2, Allah SWT Akan mengampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya.
3. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada malam ke 3, Malaikat akan memanggil dari bawah Arsy dan Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya terdahulu.
4. Barang siapa yang melaksanakan sholat tarawih pada malam ke 4 , maka pahalanya seperti pahala orang yang membaca kitab taurat,kitab jabur,kitab injil, dan Kitab Alqur’an
5. Barang siapa yang melaksanakan shalat Tarawih pada malam ke 5, Allah akan memberikan pahala seperti orang yang sholat di masjidil Haram dan Masjidil Aqso
6. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada malam ke 6 , Allah SWT akan memberikan pahala seperti orang yang thowaf di Baitul Ma’mur dan Allah akan mengampuni dosanya.
7. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada malam ke 7, Allah akan memberikan pertolongan seperti pertolongan Allah kepada nabi musa A.S dari Fir’aun dan Hamman.
8. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 8 , Allah akan memberikan pahala seperti pahala yang telah Allah berikan kepada nabi Ibrahim As
9. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 9, Allah akan memberikan pahala seperti pahala ibadahnya Nabi Muhammad SAW
10. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 10, Allah akan memberikan rizki kebaikan dunia akhirat.
11. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada malam ke 11, maka ketika ia keluar dari dunia seperti baru dilahirkan dari perut ibunya.
12. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 12, maka ia datang pada hari kiamat dan wajahnya seperti bulan purnama
13. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 13, maka ia akan datang pada hari kiamat diselamatkan dari setiap kejelekan .
14. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 14, malaikat akan datang dan mereka bersaksi bahwa dia shalat tarawih. Maka allah tidak akan menghisabnya pada hari kiamat.
15. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 15, malaikat rohmat , Arsy, dan kursy akan membaca shalawat kepadanya.
16. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 16, Allah akan menulisnya bebas dari neraka dan masuk ke dalam surga .
17. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 17. Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala para nabi.
18. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 18, Malaikat akan memanggilnya : “Wahai Hamba Allah, sesungguhnya Allah Ridho pada engkau.
19. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 19, Allah akan mengangkat derajatnya dalam surga firdaus.
20. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 20, Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala para sahabat.
21. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 21, Allah akan membangun Rumah untuknya disurga yang terbuat dari cahaya.
22. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 22, ia akan datang pada hari kiamat dan diselamatkan dari berbagai kesusahan.
23. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 23, Allah akan membangun sebuah kota disurga untuknya.
24. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 24, Allah akan mengabulkan dari 24 Doanya.
25. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 25, Allah akan mengangkat baginya dari siksa kubur.
26. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 26, Allahk akan mengangkat pahalanya selama 40 tahun.
27. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 27, ia akan berjalan di jembatan shirothol mustaqim bagai kilat yang menyambar.
28. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 28, Allah akan mengangkatnya 1000 (Seribu) derajat didalam surga.
29. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 29, Allah akan mengabulkan 1000 (Seribu) Hajatnya.
30. Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawaih pada malam ke 30, Allah berfirman, “Wahai Hambaku, makanlah dari buah buahan surga dan mandilah disungai salsabil dan minumlah dari telaga kautsar” kemudian Allah Berfirman : “ Aku Tuhanmu dan engkau hambaku.

Demikian fadhilah-fadhilah Sholat Tarawih, semoga bisa bermanfaat dan makin menambah kesemangatan kita dalam beribadah di Bulan Suci ini FASTABIKUL KHOIROT !!
Selamat menunaikan ibadah puasa.    
Read More : FADHILAH-FADHILAH SHOLAT TARAWIH

Sabtu, 27 April 2013

SUNGAI AIR TAWAR DI DALAM LAUTAN "KEAJAIBAN AL-QUR`AN"


Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut
Mudah-mudahan fenomena alam ini makin menambah keimanan kita, dan menjdikan kita terus bersyukur kepada Allah yang telah memberi jalan kepada kita untuk belajar dan mengamalkan ayat-ayatNYA.



“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) 
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. 
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.  

 
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.


Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
 
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
 
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam, akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannyamutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam. 


Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) 


Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”  

Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico . Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.  

 

Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT. 
Dari Berbagai Sumber

Read More : SUNGAI AIR TAWAR DI DALAM LAUTAN "KEAJAIBAN AL-QUR`AN"

ILMUAN MEMBENARKAN MATAHARI AKAN TERBIT DARI BARAT

sab/blog
Kebenaran ajaran Islam terus-menerus dibuktikan oleh penemuan demi penemuan ilmu pengetahuan. 1.400 tahun yang lalu, Rasulullah SAW sudah menyatakan dalam haditsnya bahwa kelak matahari akan terbit dari Barat sebagai bukti keagungan Allah SWT dan ciri-ciri kiamat sudah semakin dekat: ““Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.” (Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah).

Matahari terbit dari Barat akan terjadi selama satu hari saja, kemudian tertutuplah pintu taubat. Setelah itu, gerakan matahari pun akan kembali seperti sebelumnya terbit dari timur sampai terjadinya kiamat. Ini sesuai dan dibenarkan oleh peneliti NASA dalam artikelnya dibawah. Dari Ibn ‘Abbas, “Maka Ubai bin Ka’ab berkata: “Maka bagaimana jadinya matahari dan manusia setelah itu?” Rasulullah menjawab: “Matahari akan tetap menyinarkan cahayanya dan akan terbit sebagaimana terbit sebelumnya, dan orang-orang akan menghadapi (tugas-tugas) dunia mereka, apabila kuda seorang laki-laki melahirkan anaknya, maka ia tidak akan dapat menunggang kuda tersebut sampai terjadinya kiamat.” (Fathul Baari, Kitaburriqaq, Juz 11, Thulu’issyamsi Min Maghribiha).

MATAHARI TERBIT DARI BARAT DIBENARKAN ILMUWAN FISIKA DAN MASUK ISLAM
Ilmuwan Fisika Ukraina Masuk Islam Karena Membuktikan Kebenaran Al-qur’an Bahwa Putaran Poros Bumi Bisa Berbalik Arah
Demitri Bolykov, sorang ahli fisika yang sangat menggandrungi kajian serta riset-riset ilmiah, mengatakan bahwa pintu masuk ke Islamannya adalah fisika. Sungguh suatu yang sangat ilmiah, bagaimanakah fisika bisa mendorang Demitri Bolyakov masuk Islam? Demitri mengatakan bahwa ia tergabung dalam sebuah penelitian ilmiah yang dipimpin oleh Prof. Nicolai Kosinikov, salah seorang pakar dalam bidang fisika.
Mereka sedang dalam penelitian terhadap sebuah sempel yang diuji di laboratorium untuk mempelajari sebuah teori moderen yang menjelaskan tentang perputaran bumi dan porosnya. Mereka berhasil menetapkan teori tersebut. Akan tetapi Dimetri mengetahui bahwasanya diriwayatkan dalam sebuah hadis dari nabi saw yang diketahui umat Islam, bahkan termasuk inti akidah mereka yang menguatkan keharusan teori tersebut ada, sesuai dengan hasil yang dicapainya. Demitri merasa yakin bahwa pengetahuan seperti ini, yang umurnya lebih dari 1.400 tahun yang lalu sebagai sumber satu-satunya yang mungkin hanyalah pencipta alam semesta ini.
Teori yang dikemukan oleh Prof. Kosinov merupakan teori yang paling baru dan paling berani dalam menfsirakan fenomena perputaran bumi pada porosnya. Kelompok peneliti ini merancang sebuah sempel berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan , ditempatkan pada badan bermagnit yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.
Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut maka menimbulkan gaya magnet dan bola yang dipenuhi papan tipis dari logam tersebut mulai berputar pada porosnya fenomena ini dinamakan “Gerak Integral Elektro Magno-Dinamika”
. Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada porosnya.
Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari merupakan “kekuatan penggerak” yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya. Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya insensitas daya matahari. Atas dasar ini pula posisi dan arah kutub utara bergantung. Telah diadakan penelitian bahwa kutub magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan tidak lebih dari 10 km dalam setahun, akan tetapi pada tahun-tahun terakhir ini kecepatan tersebut bertambah hingga 40 km dalam setahun. Bahkan pada tahun 2001 kutub magnet bumi bergeser dari tempatnya hingga mencapai jarak 200 km dalam sekali gerak. Ini berarti bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub magnet bergantian tempat. Artinya bahwa “gerak” perputaran bumi akan mengarah pada arah yang berlawanan. Ketika itu matahari akan terbit (keluar) dari Barat !!!
Ilmu pengetahuan dan informasi seperti ini tidak didapati Demitri dalam buku-buku atau didengar dari manapun, akan tetapi ia memperoleh kesimpulan tersebut dari hasil riset dan percobaan serta penelitian. Ketika ia menelaah kitab-kitab samawi lintas agama, ia tidak mendapatkan satupun petunjuk kepada informasi tersebut selain dari Islam. Ia mendapati informasi tersebut dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Huarirah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, ”Siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari Barat, maka Allah akan menerima Taubatnya.” (dari kitab Islam wa Qishshah). Wallahu alam .
Artikel ini tidak meramalkan kapan terjadinya kiamat, tetapi membenarkan bahwa matahari akan terbit dari arah barat seperi yang pernah dikatakan nabi Sallallaahu’alaihi Wa Sallam.
Dengan melalui penelitian yang membenarkan ucapan nabi Muhammad Sallallaahu’alaihi Wa Sallam bahwa matahari suatu saat akan terbit dari arah Barat.


 Semoga bisa bermanfaat.
Read More : ILMUAN MEMBENARKAN MATAHARI AKAN TERBIT DARI BARAT

Jumat, 29 Maret 2013

GELAPNYA LAUT DALAM AL-QUR`AN

"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (Al Qur'an, 24:40)


Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans:
Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27)
DENIZKAR1 ind
Pengukuran yang dilakukan dengan teknologi masa kini berhasil mengungkapkan bahwa antara 3 hingga 30% sinar matahari dipantulkan oleh permukaan laut. Jadi, hampir semua tujuh warna yang menyusun spektrum sinar matahari diserap satu demi satu ketika menembus permukaan lautan hingga kedalaman 200 meter, kecuali sinar biru (lihat gambar di samping). Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak dijumpai sinar apa pun. (lihat gambar atas). Fakta ilmiah ini telah disebutkan dalam ayat ke-40 surat An Nuur sekitar 1400 tahun yang lalu..
Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini.
Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan "gelap gulita di lautan yang dalam" digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Al Qur’an, sebab infomasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra.
Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An Nuur "Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan…" mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Al Qur’an yang lain.
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang "terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda." Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya. Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat tertentu. (Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of Earth, 6. edition, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc., s. 205)
Pernyataan-pernyataan dalam Al Qur'an benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah.
Read More : GELAPNYA LAUT DALAM AL-QUR`AN

Cintaku ini bagaikan Tajwid

Saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan saktah…
hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar…

Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham billaghunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada…
Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar,
jelas dan terang…

Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta…

Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba-tiba semua itu seperti Idgham mutamaatsilain…
melebur jadi satu.

Cintaku padamu seperti Mad Wajib Muttasil…Paling panjang di antara yang lainnya…
Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro.. terpantul-pantul dengan keras…

Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab, ditandai dengan dua hati yang menyatu..
Sayangku padamu seperti mad thobi’I dalam quran… Buanyaaakkk beneerrrrr….
semoga dalam hubungan., kita ini kayak idgham bilaghunnah ya,cuma berdua, lam dan ro’ ..

Layaknya waqaf mu’annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya. dia atau aku?
Meski perhatianku ga terlihat kaya alif lam syamsiah,
cintaku pdmu spt alif lam Qomariah, terbaca jelas…
kau & aku spt Idghom Mutaqooribain..perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya…

Aku harap cinta kita seperti waqaf lazim,terhenti sempurna diakhir hayat…
Sama halnya dgn Mad ‘aridh dimana tiap mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti,seperti itulah pandanganku ketika melihatmu.

Layaknya huruf Tafkhim,Namamu pun bercetak tebal di fikiranku
Seperti Hukum Imalah yg dikhususkan untuk Ro’ saja,begitu juga aku yang hanya utkmu.
Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti mad aridlisukun …

Read More : Cintaku ini bagaikan Tajwid

Sabtu, 23 Maret 2013

ARTI AYAT "MATAHARI TENGGELAM DI LUMPUR HITAM"

Para kaum Misionaris mengambil QS. Al-Kahfi : 86. Secara sepenggal tanpa memperhatikan ayat sebelumnya. Dalam ayat ini terdapat kata-kata : تَغْرُبُ فِي عَيْنٍ حَمِئَةٍ yang bermakna “matahari tenggelam di dalam laut yang ber-lumpur hitam ”. Lantas mereka berkata : “Qur’an mengajarkan bahwa matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam”.
Sesungguhnya pemahaman ayat ini tidak sebagaimana yang mereka fahami, karena tidak ada se-orang ahli tafsir dari kalangan kaum muslimin yang menafsirkan ayat ini sebagaimana yang mereka fahami dengan kesempitan fikiran mereka.


Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam Tafsirnya mengomentari penafsiran yang demikian :
وأكثر ذلك من خرافات أهل الكتاب، واختلاق زنادقتهم وكذبهم
“Dan kebanyakan yang demikian itu berasal dari khurofatnya Ahli Kitab, dan karangannya kaum zindiq dan pendusta dari kalangan mereka.”
Makna kalimat “matahari tenggelam di dalam lautan” adalah makna kiasan, sebagaimana kalimat yang serupa sering dilontarkan oleh para ahli sastra, seperti : “ matahari pun hilang di telan bumi “, maknanya adalah kiasan, yaitu matahari menghilang seolah-olah ditelan bumi. Dan tidak ada se-orang ahli sastra pun yang menyalahkan kalimat ini, begitu pula dengan para ahli ilmu falaq, karena setiap pembicaraan dihukumi dengan tempatnya, sebagaimana tersebut dalam kaidah فِيْ كُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ
yaitu “setiap perkataan ada tempatnya”. Yakni, bila suatu perkataan dilontarkan tidak pada tem- patnya maka dapat dihukumi dengan salah, walau pun pada hakekatnya adalah benar. Seperti ketika dalam pelajaran sejarah ditanyatakan : “Kenapa Diponegoro bisa tertangkap ?”, lalu ada murid yang menjawab : “Karena taqdir.” Jawaban murid tersebut pada hakekatnya adalah benar, namun tidak pada tempatnya sehingga gurunya menyalahkannya. Bukankah demikian ?
Begitu pula ketika berbicara tentang ketinggian gaya bahasa, maka tidak disalahkan mengatakan : “matahari tenggelam ditelan lautan” dalam dalam ilmu balaghoh jenis kalimat ini disebut Majaz ‘Aqli yaitu kiasan yang dapat diterima oleh akal. Contoh lain dari Majaz ‘Aqli ini seperti pada kali- mat : “Hujan telah menumbuhkan tanam-tanaman”, padahal hakekatnya bukan demikian, karena Allah saja Yang bisa menumbuhkan tanam-tanaman melalui sari makanan yang dibawa oleh air hujan. Namun kesan yang segera terbesit dalam fikiran yaitu karena hujan maka tumbuh tanam-tanaman. Begitu pula bagi siapa pun yang berdiri di tepi pantai dari sebuah lautan yang luas ketika matahari tenggelam, maka ia melihat seolah-olah matahari tenggelam ditelan lautan. Tetapi hakekat nya tidaklah demikian. Inilah pemahaman yang disampaikan oleh seluruh ahli tafsir dari kalangan kaum muslimin tanpa ada perselisihan di dalam masalah ini.
Ada pun kalimat فِي عَيْنٍ حَمِئَةٍ “di dalam laut yang berlumpur hitam” menegaskan kepada kita adanya beberapa faidah sains, yaitu :
  1. Warna laut ditentukan oleh keberadaan dasarnya. Bila dasar laut berlumpur hitam, maka laut pun tampak berwarna hitam, seperti LAUT HITAM yang ada di sebelah utara Turki.
  2. Dasar dari lautan yang luas dan dalam adalah berwarna gelap, karena tidak ada cahaya yang masuk ke dasarnya, sehingga nampak terlihat berwarna hitam.
  3. Semakin gelap warna lautan bebas menandakan semakin dalam dasar lautnya.
Dengan demikian kalimat “matahari tenggelam di dalam laut yang berlumpur hitam “ menunjuk-kan keberadaan Dzulqarnain di tepi Laut Hitam atau di tepi lautan bebas yang luas dan dalam yang nampak dari sana seolah-oleh matahari tenggelam di telan lautan. Lalu di mana letak kenyentrikan ayat ini sebagaimana dituduhkan oleh mereka ?
Perhatikan konteks ayatnya baik-baik:
“Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: “Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu maka diapun menempuh suatu jalan, Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: “Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.”
(Al Qur’an 18:83-86)
Protes yang mereka utarakan ialah bagaimana mungkin Matahari terbenam di dalam laut yang padahal matahari jutaan kali lebih besar dari bumi dan mustahil terbenam kedalam laut yang berlumpur hitam! Mereka mengong-gong dengan membawa protes ini di setiap diskusi mengenai saintifik Al-Quran.
Ayat tersebut mengatakan, “ dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam” , dari potongan ayat ini saja sebenarnya sudah bisa menjawab protes mereka, dan merekapun sebenarnya memahaminya. Ayat tersebut memberitahukan pengelihatan itu menurut pengelihatan dan pandangan Dzulkarnaen, oleh karenanya Allah SWT tidak mengatakan bahwa “matahari terbenam”.
Dan di note ini saya sertakan sejumlah komentar dari para ahli tafsir, silahkan di ikuti.
Imam Al-Baidawi;
Ia (Dzulkarnaen) mungkin saja sampai di tepi pantai dan melihat matahari disitu karena sejauh mata memandang hanyalah air laut oleh karenanya Allah SWT mengatakan “ dia melihat matahari terbenam di dalam laut” namun tidak mengatakan bahwa “matahari terbenam”. (namun dia melihat matahari terbenam)(Al-Baidawi, Anwar-ut-Tanzil wa Asrar-ut-Taw’il, Volume 3, halaman 394. Diterbitkan oleh Dar-ul-Ashraf, Kairo, Mesir)
Imam Al-Qurtubi menyatakan;
Al Qaffal mengatakan: Maksudnya bukanlah dengan mencapai tempat dan terbit matahari sehingga ia dapat mencapai matahari dan menyentuhnya, karena matahari jauh diangkasa sana, disekitar bumi tanpa menyentuhnya dan terlalu besar untuk terbenam kedalam laut manapun yang berada dibumi. Ia jauh lebih besar dari bumi. Namun hal tersebut dimaksudkan bahwa ia telah mencapai ujung daerah yang masih berpenduduk di timur dan barat, kemudian Dzulkarnaen melihat kejadian itu – menurut pengelihatannya – terbenam kedalam laut yang berlumpur hitam seperti halnya kita mengamati matahari ditanah rata seolah-olah matahari itu masuk kedalam tanah. Oleh karenanya Allah berfirman:
“Hingga apabila dia (Dzulkarnaen) telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari”. (Al-Qurtubi, Al-Game’ le Ahkam-el-Qur’an, Volume 16, halaman 47. Published by Dar-ul-Hadith, Kairo, Egypt. ISBN 977-5227-44-5)
Imam Fakhr-ud-Deen Ar-Razi menyatakan;
Di kala Dzulkarnaen mencapai barat jauh dan tidak ada lagi dari berpenguhi, dia mlihat mahari seolah-olah terbenam kedalam laut berlumpur, namun bukan sebenarnya begitu. Hal yang sama seperti seorang pekalan melihat matahari seolah terbenam kedalam laut jika ia tidak dapat melihat bagian pantai, yang padahal matahari tersebut terbenam bukan kedalam laut.(Ar-Razi, At-Tafsir-ul-Kabir, Volume 21, halaman 166)
Imam Ibn Kathir menyatakan;
Hingga apabila dia (Dzulkarnaen) telah sampai ke tempat terbit matahari” berarti ia mengikuti arah yang benar hingga ia mencapai daerah terjauh, ia mungkin memulai perjalanan dari barat. Karena mencapai terbitnya matahari di langit adalah mustahil. Apa yang di katakana para periwayat dan pencerita mengenai ia berjalan dalam suatu masa dimuka bumi disaat matahari terbenam dibelakangnya adalah dusta, dan sebagian cerita-cerita ini adalah mitos para Ahli Kitab dan temuan-temuan kebohongan mereka.
“Ia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam “ berarti ia melihat matahari menurut pandangannya terbenam kedalam laut dan hal ini pun terjadi pada semua orang yang berada di pantai yang melihat seolah-olah matahari terbenam kedalamnya (kedalam laut). (Ibn Kathir, Tafsir-ul-Qur’ân Al-’Azim, Volume 5, halaman 120. Diterbitkan oleh Maktabat-ul-Iman, Mansoura, Mesir)
“Sehingga, apabila dia sampai di tempat terbenam Matahari, didapatinya matahari itu terbenam dalam mata air yang berlumpur hitam. Di sana didapatinya satu kaum. Kami berkata : Hai, Zulkarnain, adakalanya engkau siksa (kaum yang kafir itu) atau engkau perlihatkan kepada mereka kebaikan…” Surah al-Kahfi 18 ayat 86
Ungkapan ‘aynin hami’e’ yang terdiri dari kata ‘ayn’ = mata air’ dan ‘hami’ =lumpur atau dapat berarti pandangan yang kurang jelas Atau tipuan penglihatan, selain itu disana pun disebutkan adanya sekumpulan kaum manusia, kalau “hami” diartikan lumpur, tidak mungkin ada manusia yang hidup dalam lumpur, maupun dalam mata air. Itu sebabnya disana menggunakan kata ‘Hami’ yaitu pandangan yang kurang jelas
Jadi Maknanya jelas dari kalimat “didapatinya Matahari itu terbenam dalam mata air yang berlumpur hitam” adalah didapatinya, “nya” disini adalah Zulkarnaen, jadi Zulkarnaen melihat pandangan yang kurang jelas atau tipuan penglihatan matahari masuk kedalam mata air bukan.
Jika kita melihat matahari terbenam di layar televisi tepat seperti melihat matahari yang tenggelam di dalam laut. Warna-warni di layar berubah ketika matahari tenggelam di atas laut, ini terlihat berwarna keabu-abuan di layar televisi. Oleh karena itu, bagi orang-orang yang melihat hal ini, pemandangan terlihat seolah-olah tenggelam di dalam lautan berlumpur hitam.
Selain itu, ayat ini berhubungan dengan adanya belahan dunia ini. Ketika matahari di satu daerah belahan dunia timur tenggelam di sebelah barat, maka ditempat terbenamnya matahari itupun kita akan menemukan sekumpulan manusia di belahan bumi barat dan disini kita akan menemukan matahari malah terbit. Jadi ini sekaligus membuktikan bahwa bumi kita bulat. 

Sekedar untuk perbandingan biar adil, kalau mereka boleh membahas Alqur’an, kita juga boleh dunk membahas Alkitab. Sekarang coba kita kaji ayat kitab agama tetangga sebelah tentang konsep bumi, sebenarnya banyak sekali ayat Bible yang sangat tidak masuk akal dan bertentangan dengan IPTEK dan penelitian ilmiah. Kalau saya posting semua maka note ini akan terlalu panjang. Maka untuk kali ini saya akan bahas satu pokok bahasan saja yaitu tentang apakah bumi akan kiamat atau tidak menurut Alkitab. Kita lihat apakah ayat-ayat Bible itu masuk akal dan ilmiah.
Beberapa Ilmuwan telah mengatakan bahwa dunia akan kiamat, ada beberapa hipotesis, penelitian ilmiah & dugaan-dugaan. Beberapa di antara mereka mungkin benar dan sebagian mungkin bisa salah.
Tapi apapun itu apakah Dunia akan Musnah atau ada selamanya, keduanya tidak dapat terjadi dalam waktu bersamaan. Cuma salah satunya saja yang pasti terjadi
Sangat tidak masuk akal! Tapi itulah yang Bible,katakan dalam Ibrani 1:10-11 dan Mazmur 102:26-27 Tuhan menciptakan Langit dan Bumi dan keduanya akan Musnah.
Ibrani 1:10-11: Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.
Mazmur 102:26-27 : Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah.
Dari kedua ayat ini dapat disimpulkan bahwa Tuhan menciptakan Langit dan Bumi dan keduanya akan Musnah.
Selanjutnya di bagian lain terdapat ayat-ayat yang benar-benar kebalikannya dari  Mazmur 78:69 dan Pengkotbah 1:4 bahwa bumi akan ada Untuk selamanya.
 Mazmur 78:69 :Ia membangun tempat kudus-Nya setinggi langit, laksana bumi yang didasarkan-Nya untuk selama-lamanya;.
Pengkotbah 1:4 :Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada.
Dari kedua ayat ini kesimpulannya bumi akan abadi
Jadi yang benar yang mana? Mereka tidak akan bisa untuk memilih yang mana diantara kedua ayat itu yang Tidak Ilmiah
Yang pertama atau yang kedua salah satunya harus Ilmiah, tidak bisa keduanya. Jika dianggap benar keduanya maka itu tidak akan mungkin, sesuatu yang jelas kontradiktif satu sama lain. Tapi jika dianggap benar salah satunya, kok bisa ayat alkitab ada yang salah, apa mungkin Tuhan salah dalam berfirman? atau Tuhan kok plin-plan?
Wallahu’alam bishshowab….

Sumber : http://forum.muslim-menjawab.com/2012/01/25/menjawab-tuduhan-menurut-alquran-matahari-tenggelam-di-laut-berlumpur/
Read More : ARTI AYAT "MATAHARI TENGGELAM DI LUMPUR HITAM"

Maksud Kata "KAMI" dalam Al-Qur`an

SERING KALI, orang-orang kufar mencoba mengganggu kita dengan bertanya: Mengapa Qur’an sering menggunakan kata KAMI untuk ALLAH? Bukankah kami itu berarti "banyak"? Apakah itu bermakna Qur’an pun mengakui Tuhan itu lebih dari 1? meskipun dalam Islam tidak ada Tuhan Selain Allah, tapi meraka bersih keras mengklaim bahwa maksud/arti kata KAMI tersebut diterjemahkan dengan otak kerdil mereka yang berarti "lebih dari satu". 
Nah . .  sekarang saya coba mematahkan anggapan mereka yang tidak berdasar itu, sekaligus berbagi pada sesama Muslim.
 
Kata KAMI Sebagai Penghormatan
perlu anda ketahui terlabih dahulu bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang sangat dan paling sukar dipelajari. Hal ini disebabkan karena dalam 1 kata, bahasa arab memiliki banyak makna.
Contoh: Sebuah gender, dalam suatu daerah boleh bermakna lelaki, tapi dalam daerah lain boleh bermakna perempuan.
Dalam bahasa Arab, dhamir ‘NAHNU’ ialah dalam bentuk jamak yang berarti kita atau kami. Tapi dalam ilmu ‘NAHWU’, maknanya tak cuma kami, tapi aku, saya dan lainnya.
Jika memang “KAMI” dalam qur’an diartikan sebagai lebih dari 1, lalu mengapa orang arab atau muslim lainnya tidak menyembah Allah lebih dari 1? Mengapa tetap 1 Allah saja? Tentu karena mereka paham tata bahasa mereka sendiri.
Dalam ilmu bahasa arab, penggunaan banyak istilah dan kata itu tidak selalu bermakna zahir dan apa adanya. Sedangkan Al-Quran adalah kitab yang penuh dengan muatan nilai sastra tingkat tinggi.
Selain kata ‘Nahnu”, ada juga kata ‘antum’ yang sering digunakan untuk menyapa lawan bicara meski hanya satu orang. Padahal makna ‘antum’ adalah kalian (jamak).
Secara rasa bahasa, bila kita menyapa lawan bicara kita dengan panggilan ‘antum’, maka ada kesan sopan dan ramah serta penghormatan ketimbang menggunakan sapaan ‘anta’ apalagi "ente".
  
Kata ‘Nahnu’ tidak harus bermakna BANYAK, tetapi menunjukkan keagungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ini dipelajari dalam ilmu balaghah.
Contoh: Dalam bahasa kita ada juga penggunaan kata “Kami” tapi bermakna tunggal. Misalnya seorang berpidato sambutan berkata,”Kami merasa berterimakasih sekali . . . “
Padahal orang yang berpidato cuma sendiri dan tidak beramai-ramai, tapi dia bilang “Kami”. Lalu apakah kalimat itu bermakna jika orang yang berpidato sebenarnya ada banyak atau hanya satu ?
Kata kami dalam hal ini digunakan sebagai sebuah rasa bahasa dengan tujuan nilai kesopanan. Tapi rasa bahasa ini mungkin tidak bisa dicerap oleh orang asing yang tidak mengerti rasa bahasa. Atau mungkin juga karena di barat tidak lazim digunakan kata-kata seperti itu.
Di dalam Al-Quran ada penggunaan yang kalau kita pahami secara harfiyah akan berbeda dengan kenyataannya. Misalnya penggunaan kata ‘ummat’.
Biasanya kita memahami bahwa makna ummat adalah kumpulan dari orang-orang. Minimal menunjukkan sesuatu yang banyak. Namun Al-Quran ketika menyebut Nabi Ibrahim A.s yang saat itu hanya sendiri saja, tetap disebut dengan ummat.
QS.16 An-Nahl :120 ; Sesungguhnya Ibrahim adalah “UMMATAN ” yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan.
Dalam tata bahasa Arab, ada kata ganti pertama singular [anâ], dan ada kata ganti pertama plural [nahnu]. Sama dengan tata bahasa lainnya. Akan tetapi, dalam bahasa Arab, kata ganti pertama plural dapat, dan sering, difungsikan sebagai singular.
Dalam grammer Arab [nahwu-sharaf], hal demikian ini disebut “al-Mutakallim al-Mu’adzdzim li Nafsih-i”, kata ganti pertama yang mengagungkan dirinya sendiri.
Permasalahan menjadi membingungkan setelah Al-Quran yang berbahasa Arab, dengan kekhasan gramernya, diterjemahkan ke dalam bahasa lain, termasuk Indonesia, yang tak mengenal “al-Mutakallim al-Mu’adzdzim li Nafsih-i” tersebut.
Contoh penggunaan kata KAMI dalam Qur’an: QS. 15 Hijr: 66 ; Dan telah Kami wahyukan kepadanya perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.
“Kami wahyukan…” Maka disini berarti ada peran makhluk lain yaitu Malaikat Jibril sebagai pembawa atas perintah Allah.

B. Konteks Penggunaan Kedua.
Kata “Kami” bisa bermakna bahwa dalam mengerjakan tindakan tersebut, Allah melibatkan unsur-unsur makhluk (selain diri-Nya sendiri). Dalam kasus nuzulnya al-Qur’an, makhluk-makhluk yang terlibat dalam pewahyuan dan pelestarian keasliannya adalah sejumlah malaikat, terutama Jibril; kedua Nabi sendiri; ketiga para pencatat/penulis wahyu; keempat, para huffadz (penghafal) dll. (Coba perhatikan baik-baik, kebanyakan ayat-ayat yang bercerita tentang turunnya al-Qur’an [dalam format kalimat aktif], Allah cenderung menggunakan kata Kami).
Contoh
“Sesungguhnya Kami telah turunkan al-Zikr [Al-Qur'an] dan Kami Penjaganya (keaslian)”. [kami lupa pada surat dan ayat berapa].
Contoh lain, coba lihat ayat-ayat tentang mencari rezki. Dalam ayat-ayat tersebut. Allah sering
menggunakan kata Kami; artinya, rezki harus diusahakan oleh manusia itu sendiri, walaupun kita juga yakin bahwa rezki sudah ditentukan oleh Allah.

Ayat yang menggunakan kata Kami biasanya menceritakan sebuah peristiwa besar yang berada di luar kemampuan jangkauan nalar manusia, seperti penciptaan Adam, penciptaan bumi, dan langit. Di sini, selain peristiwa itu sendiri yang nilai besar, Allah sendiri ingin menokohkan/memberi kesan “Kemahaan-Nya” kepada manusia, agar manusia dapat menerima/mengimani segala sesuatu yang berada di luar jangkauan nalar/rasio manusia.
Contoh.
“Sesungguhnya KAMI telah menciptakan
kamu (Adam), lalu KAMI bentuk tubuhmu,
kemudian KAMI katakan kepada para malaikat:
“Bersujudlah kamu kepada Adam”; maka
merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk
mereka yang bersujud” ([al-A’raf 7:11)


Contoh penggunaan kata AKU dalam Qur’an:
11. Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: “Hai Musa.
12. Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa.
13. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan.
14. Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah Shalat untuk mengingat Aku.
Pada ayat-ayat di atas, kata AKU digunakan karena Allah sendiri berfirman langsung kepada Nabi Musa tanpa perantara Malaikat Jibril….

Dan perlu anda ingat dan ketahui, selain kata KAMI, Al-Quran juga memuat kata KAMI dan AKU dalam satu ayat. 
Contoh penggunaan kata KAMI dan AKU yang bersamaan dalam Qur’an:
QS.21 Anbiyaa: 25. Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.
Kata KAMI digunakan saat Allah mewahyukan dengan perantara Malaikat Jibril, & kata AKU digunakan sebagai perintah menyembah Allah saja.

Wallahu a’lam bisshowab

Semoga bermanfaat

SUMBER :
http://votreesprit.wordpress.com/2012/08/10/makna-kata-kami-dalam-al-quran/
http://bin99.wordpress.com/about/penggunaan-kata-kami-dalam-al-quran/
Read More : Maksud Kata "KAMI" dalam Al-Qur`an

  © Blogger templates The Transformers by Blog Tips And Trick 2009